Sunday, November 30, 2008

KEGUGURAN BERUNTUN

The image “http://www.childbirthconnection.com/images/40-weeks-pregnant-internal.gif” cannot be displayed, because it contains errors.


Keguguran atau miscarriage adalah berakhirnya masa kehamilan dengan pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi sebelum mencapai usia kandungan 22 minggu atau dengan berat janin dibawah 500 gr.

Kehamilan normal mempunyai risiko untuk gugur sebanyak 15 %, tapi sebanyak 85% pasutri yang pernah mengalami keguguran satu kali berakhir dengan kehamilan cukup bulan..

Mereka yang pernah mengalami keguguran 2 kali mempunyai risiko keguguran ulangan 5 % sedangkan yang 3 kali atau lebih 1 %.

Bagi pasutri yang mengalami keguguran 3 kali atau lebih secara berturut turut baik pada usia kehamilan dibawah 6 minggu ( Early Pregnancy Lost) atau diatas usia kandungan 6 minggu ( Clinical Pregnancy) disebut keguguran beruntun atau Repeated Pregnancy Lost ( RPL). Kejadian ini akan menimbulkan kekecewaan dan rasa kehilangan serta berbagai gangguan emosi lainnya pada pasutri (pasangan suami istri). Walaupun penanganan keguguran secara medis dapat memberikan kesembuhan fisik dengan cepat tetapi tidak begitu adanya dengan masalah phsikis. Kenangan buruk yang berulang ulang akan menyebabkan banyak kekawatiran terhadap kehamilan yang akan datang.

Pasutri akan bertanya tanya mengenai apakah penyebabnya ¿. Sedangkan dokter tidak selalu dapat menemukan penyebabnya walupun telah dilakukan pemeriksaan yang ekstensip

Beberapa hal yang ditengarai dapat menjadi penyebab keguguran beruntun antara lain :

1. Kelainan bentuk rahim.

Kelainan bentuk rahim, sering karena kelainan bawaan atau ada tetumbuhan rahim ( myoma uteri ), terutama myoma submukosa. Kelainan ini ditemukan berkisar 15 % pada keguguran beruntun.

Adapun kelainan bawaan tersebut antara lain uterus Bekornus, Didelphys atau Unikornus ( rahim setengah). Kelainan lain adalah Serviks Incompten ( mulut rahim yang terbuka ).

Cara menemukan kelainan ini dengan pemeriksaan : HSG dengan sinar x ( tapi tak dianjurkan karena traumatik). Sonohysterografi dengan USG dan cairan yang dimasukkan kerongga rahim lebih aman. Pemeriksaan lainnya USG transvaginal (TVS), Magnetic Resonan Imaging (MRI), Hysteroscopy ( endoskopi untuk meneropong ruang rahim) dan Laparoscopy ( endoscopy meneropong rongga perut).

2. Kelainan kromosom:

Bisa disebabkan karena kelainan kromosom salah satu atau kedua orang tua seperti Balanced Translocation atau Robertsonian Trans location), sebanyak 3% dari kelainan ini dapat hamil cukup bulan. Tak ada pengobatan untuk kelainan ini. Biasanya dokter akan menganjurkan program bayi tabung ( IVF ) dan dilakukan seleksi sel sebelum embrio ditanamkan ( PGD = Preimplantation Genetic Diagnosis). Jadi embro yang cacat secara genetik tidak ditanam. Tapi kalau tanpa IVF sudah hamil dilakukan prenatal diagnosis dengan CVS ( Chorion Villous Sampling) pada usia 11-13 minggu, bila ada kelainan genetik dilakukan konseling.

Kelainan lain ádalah Aneuploidy, sering karena pada usia tua karena ada penurunan kualitas germ sel.

3. Endokrin/ Hormonal

Kelainan endokrin yang diduga sebagai penyebabnya antara lain Hypothyroid atau Hyperthyroid dan Diabetes Mellitas tetapi dengan kontrol yang ketat dan substitusi hormon yang tepat biasanya masalah akan dapat diatasi. PCOS ( Follikel Cyst Ovary Syndrome ) dapat menyebabkan keguguran beruntun diduga karena kadar Androgen yang tinggi dan resistensi Insulin (PAI-1 ) yang tinggi, yang menyebabkan gangguan pembekuan darah, aliran darah ke Follikel terganggu . Pengobatan dengan Metformin sebaiknya dihentikan saat hamil. Hal lainnya ádalah LPD ( Lutheal Fase Defect ) karena rendahnya produksi hormon progesteron oleh Corpus Lutheum. Tapi hal ini belum jelas karena pemberian Progesteron ataupun HCG ( Hormon Chorionic Gonadothropin ) tak terbukti dapat mencegah keguguran beruntun. Belum ada persetujuan seberapa rendah kadar progesteron yang dapat menimbulkan keguguran sehingga dosisnyapun sering tidak tepat.

4. Thrombophilia.

Kelainan berupa darah gampang membeku, ini akan menyumbat pembuluh darah rambut yang menuju ari-ari sehingga dapat menyebabkan janin kurang oksigen dan nutrisi. Diperkirakan pada keguguran beruntun kejadian ini berkisar 15 %. Kelainan ini bersifat keturunan. Terdapat marker genetik berupa factor V Leiden dan Prothrombin G 20210 A mutasi. Pengobatan anti pembekuan.

Hal lain yang menyebabkan darah gampang membeku ádalah Anti Phospolipid Síndrome ( APS) dan HyperHomosistinuria. APS akan menggangu pembentukan plasenta dengan menghambat Endovascular Throphoblast Invasion dan mengganggu Desidualisai dengan cara menghambat STAT5 ( Signaling Transducer and Activation of Transcription 5), suatu Intra Celluler Signaling Pathway serta expresi Insulin Like Growth Factor Binding Protein ( IGFBP-1). Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan titer ACA dan ANA. Bila positip dapat menyebabkan keguguran 90 % pada usia kehamilan 7-13 minggu

HyperHomosistinuria karena kelainan metabolisme asam folat akibat dari adanya mutasi gene Methyline Tetra Hydrofolat Reductase (MTHFR) yaitu C6771 Plymorphisme, disertai rendahnya kadar asam folate, B6 dan B12.

Test yang dilakukan antara lain :

- Anti Phospatidil Serine

- PAI-1 level and activity

- Anti Thrombin III

- Prothrombin II mutation

- Protein C activity

- Prothrombin S activity

- Factor V Leiden

Pengobatan dengan Heparin (Low Moleculer Weight) dan Baby Aspirin. Jika PAI-1 tinggi diberikan metformin. Pada pemberian Heparin jangka lama perlu diberikan suplemenasi Calsium walaupun tak terbukti adanya penurunan densitas tulang dengan pemberian LMW heparin selama hamil. Tiap bulan dipantau PTT, Blood count dan Platelet level. Heparin dapat mengikat APL, antagonis terhadap Interferon Gamma, dan menurunkan Th1 Cytokine. Pengobatan asprin dan Heparin yang lama dapat terjadi resistensi sehingga refracter dengan pengobatan ini Pengobatan dengan Aspirin saja keberhasilan kehamilan 4 diantara 10. Gabungan Aspirin dan Heparin 7 diantara 10. Tanpa obat sama sekali 1 diantara 10.

5 Immune factor.

Janin mengandung unsur ayah, sehingga terjadi rejeksi oleh ibu. Pada incompabilitas HLA akibat Parenthal HLA Sharing ada peningkatan NK cell di uterus.

Pengobatan dengan :

IVIG ( Intra venous Immuno Globulin)

Injeksi dengan Leukosit Paternal

Infus membrane Thropobalst

Ini dilakukan pada kasus anexplained. Pengobatan ini banyak kalangan yang tidak setuju disamping karena hasilnya belum memuaskan juga karena efek samping yang berbahaya seperti reaksi transfusi, allergik syok dan hepatitis.

5. Faktor ovarium

Usia tua terjadi penurunan kwalitas ovum.

6. Life Style

Pola hidup dengan paparan kronis racun dari Nicotin, Alcohol, Coffein dan Drug dapat menyebabkan keguguran .

7. Infeksi .

Hal yang ditengarai dapat menyebabkan keguguran ; Listeriosis, Toxoplasmosis, Virus ( Rubella, Herpes Simpleks, Measlle, Coxsacke), Mallaria, Syphilis, Brucellosis, Bacterial Vaginosis (BV). Tetapi masih disangsikan dapat menyebabkan keguguran beruntun, sehingga tak perlu diperiksa.

8. AnExplained.

Sebanyak 50-75 %.

Pencegahan.

1. ANC dini.

2. USG Uterus.

3. Karyotyping pasutri.(pasangan suami istri)

4. .PA ( pathologi anatomi) embrio. Karyotyping embrio.

5. Pengobatan BV.( hasil Belum jelas)

6. Pengobatan APS.

7. Pengobatan Thrombophillia.

8. Pengikatan serviks pada Serviks Incompten.(Cerclage)

9. Terapi hormonal ( Thyroid, Diabetes). Progesteron & HCG ( Belum jelas).

10. Immunotherapy ( tak dianjurkan).

11. Perbaiki life style :

* Hindari alcohol, kopi, drug

* Suplementasi asam folat sebelum hamil

* Moderate excersice

* Kontrol berat badan

* Kontrol tekanan darah dan gula darah

* Hindari infeksi toxoplasma ( hindari lalapan, makanan setengah matang dan kucing dewasa, cuci tangan setelah berkebun dan sebelum makan pada saat hamil muda)

* Hindari makanan basi ( ada bakteri Listeriosis, Shalmonella, E Coli)

* Konseling Psikologi.

12. Pasutri tetap tenang , sabar dan mendekatkan diri kepada Tuhan, sebab walaupun dengan pemeriksaan ekstensip tidak ditemukan penyebab dan tanpa pengobatan masih ada kesempatan hamil cukup bulan sebanyak 60%

No comments: